PENYERAHAN RANPERDA APBD P TAHUN 2017
Pemerintah Kabupaten Wajo menyerahkan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Perubanan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD-P) Kabupaten Wajo tahun 2017 kepada Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Wajo untuk dibahas dan selanjutnya ditetapkan menjadi Perda.
Wakil Bupati Wajo HA. Syahrir Kube Dauda kepada menyerahkan Ranperda kepada Wakil Ketua DPRD H. Risman Lukman, di Ruang Sidang DPRD Wajo.
HA. Syahrir Kube Dauda menjelaskan, beberapa alasan secara umum sehingga dilakukan perubahan APBD tahun anggaran 2017 anatara lain, dari sisi pendapatan daerah yakni bertambahnya pajak asli daerah, dana perimbangan danlain-lain pendapatan daerah yang sah.
“Dengan bertambahnya pendapatan daerah tersebut maka dari sisi belanja daerah turut bertambah karena mengikuti sistem penganggaran yang berimbang. Begitu pula halnya dari sisi pembiayaan, juga mengalami perubahan yakni dari sisa lebih
perhitungan anggaran tahun anggaran sebelumnya (Silpa) hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK),” jelas Syahrir Kube Dauda.
Dia merinci bahwa, perubahan pendapatan daerah tahun 2017 sebesar Rp1,5 trilyun lebih mengalami kenaikan sebesar Rp.51 milyar lebih atau 3,5 persen dari APBD pokok 2017 sebesar Rp1,4 trilyun lebih.
“Pendapatan Asli Daerah pada perubahan APBD tahun 20117 sebesar 173 milyar lebih, dana perimbangan Rp1,1 trilyun lebih, lain-lain pendapatan yang sah sebasar Rp182 milyar lebih,” sebutnya.
Syahrir Kube lebih jauh menjelaskan bahwa, kebijakan perubahan mengalami kenaikan sebesar Rp72 milyar lebih atau 4,9 persen dari APBD pokok 2017 sebesar 1,4 trilyun lebih. Sementara belanja daerah pada APBD perubahan tahun 2017 meliputi belanja tidak langsung dianggarkan sebesar Rp776 milyar lebih sementara alokasi perubahan anggaran belanja langsung menjadi sebesar Rp785 milyar lebih mengalami kenaikan sebesar Rp98 milyar lebih.
“Kebijakan perubahan pembiayan daerah tahun 2017 sebesar 55 milyar lebih mengalami kenaikan sebesar Rp21 milyar lebih dari APBD pokok sebesar 33 milyar lebih yang diperoleh dari perhitungan silpa tahun anggaran 2016,” tandas Syahrir