Legislator Wajo Ungkap Anggaran Pembangunan Jalan
Untuk ketiga kalinya, Andi Senurdin Husaini (57) kembali terpilih sebagai anggota DPRD Kabupaten Wajo. Maju di dapil II (Tanasitolo-Majauleng) melalui Partai Demokrat, alumni Teknik Sipil UMI Makassar tersebut mendulang 3.145 suara.
Menurutnya, Pileg 2019 ini cukup berat dan melelahkan, bahkan cukup buruk ketimbang pemilihan legislatif sebelum-sebelumnya.
“Ini Pemilu terburuk yang saya rasakan. Di mana persaingan ketat tapi pengawasan tidak maksimal. Masyarakat tidak melihat figur untuk memilih, melainkan sesuatu yang lebih memikat,” katanya kepada Tribun Timur, Jumat (5/7/2019).
Di balik semua itu, Andi Sunurdin Husaini berharap bahwa penyelenggaraan pemilu ke depannya bisa lebih baik ketimbang 2019 ini.
“Ini soal pengabdian ke masyarakat, wakil rakyat itukan yang bekerja untuk rakyat, bukan karena ada apanya,” katanya.
Terlepas dari yang dirasakan ayah 2 orang anak tersebut, ada yang menjadi catatan selama 10 tahun dirinya menjadi anggota DPRD Kabupaten Wajo, yakni pembangunan infrastruktur jalan.
“Sesuai dengan disiplin ilmu saya, permasalahan di Wajo itu adalah pembangunan jalan, itu mayoritas yang dikeluhkan masyarakat kalau reses,” katanya.
Mengingat, luas Kabupaten Wajo yang terdiri dari 14 kecamatan tentu menjadi pekerjaan rumah bagi penyelenggara jalan.
Untuk jalan kabupaten saja, tercatat sedikitnya ada 1.000 km, belum lagi jalan provinsi serta yang berada dalam tanggung jawab pemerintah pusat.
“Permasalahan kita, anggaran tiap tahun kita belum memadai, kita butuh pembangunan. Selain itu, masalahnya adalah kapasitas penyelenggara jalan kita yang minim,” katanya.
Sebagai solusi, sambung Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Wajo tersebut, dewan menggodok peraturan daerah (Perda) penyelenggaraan jalan kabupaten.
“Di situ akan diatur supaya jalan kita biaa maksimal, kualitasnya bisa dijaga,” katanya.
Laporan : Humas DPRD Wajo