KemenPUPR Rilis Bendungan Paselloreng Siap Diresmikan, Ini Kata AJL dan AGM
Share
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air (SDA) merilis Bendungan Paselloreng, Kecamatan Gilireng, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan siap untuk dilakukan pengisian dan diresmikan.
Selain Bendungan Paselloreng, ada dua bendungan lainnya yang siap untuk dilakukan pengisian dan peresmian masing-masing, Sei Gong di Kota Batam dan Sindangheula di Serang, Banten. Hal tersebut disampaikan Dirjen SDA Kementerian PUPR, Hari Suprayogi, di Jakarta, Senin 15 Juli 2019, sebagaimana dikutip dari situs KemenPUPR, Pu.go.id.
Hari Suprayogi menjelaskan Bendungan Paselloreng yang memiliki kapasitas tampung 138 juta m3 memiliki manfaat mengairi lahan irigasi seluas 7.000 hektare, sebagai sumber air baku di Kabupaten Wajo sebesar 305 liter/detik, pembangkit listrik mikrohidro 2,5 MW, serta konservasi air, pengendali banjir Sungai Gilireng, perikanan air tawar dan pariwisata.
Sedangkan, Bendungan Muara Sei Gong di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau memiliki Kapasitas Tampung 11,8 juta m3, luas Genangan: 246,8 hektare yang akan menjadi sumber air baku berkapasitas sebesar 400 liter per detik.
Untuk Bendungan Sindangheula merupakan bendungan multifungsi memiliki manfaat besar bagi masyarakat di Kabupaten Serang maupun Kota Serang untuk irigasi di Daerah Irigasi Cibanten seluas 1.000 hektare, pengendalian banjir daerah hilir Kabupaten Serang dan Kota Serang dengan kapasitas tampung banjir 1,5 juta m3 dan akan menyuplai air baku 0,8 m3/detik bagi Kabupaten dan Kota Serang.
Hari Supryogi menambahkan Kementerian PUPR melalui Ditjen SDA akan fokus untuk menyelesaian seluruh bendungan yang dibangun. Pembangunan bendungan baru akan dilakukan secara bertahap yakni mulai tahun 2021 hingga 2023 masing-masing sebanyak 5 bendungan setiap tahun, sehingga total 15 bendungan.
“Kita akan bangun di daerah yang memiliki potensi seperti Bendungan Baliem dan Digul di Papua, Matenggeng di Kabupaten Cilacap, dan Lambakan di Kabupaten Paser,”tandas Hari
Sekretaris Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Wajo Andi Gusti Makkarodda merespon rencana pengisian dan peresmian bendungan Paselloreng. Dia berharap pengisian dan peresmian secepatnya dilakukan.
“Alhamdulillah, lebih cepat lebih baik apalagi proyek ini bertahun-tahun ditunggu oleh para petani,”ujar Andi Gusti Makkarodda, kepada Parepos, Senin 15 Juli 2019.
Pria berakronim AGM ini menambahkan jika kehadiran bendungan Paselloreng juga dipastikan tidak akan menyelesaikan permasalah air bagi petani di kabupaten Wajo secara menyeluruh.
“Makanya Pemda harus punya perencanaan khusus untuk mengatasi kebutuhan air bagi petani Majauleng, Takkalalla, Penrang, Bola, Pammana dan Sabbangparu.”tambahnya
Terpisah, Ketua Komisi II DPRD Wajo Asry Jaya A. Latief merasa bersyukur jika bendungan Paselloreng segera diresmikan. Kata dia, tentu akan dilanjutkan dengan pembangunan jaringan irigasi sehingga nantinya akan mengairi sawah seluas 7000 hektare.
“Syukur alhamdulillah kalau bendungan Passelloreng akan segera diresmikan. Dampaknya tentu meningkatkan kesejahteraan petani, saat ini jumlah luasan pertanian sawah kita sudah mencapai 145 ribu hektare dengan hasil produksi bisa mencapai 900 ribu ton sehingga diharapkan kedepannya masih banyak program pada sektor pertanian,”harapnya.
Asry Jaya A. Latief menambahkan sekarang ini program pada sektor pertanian dari Kementerian Pertanian (Kementan), Selamatkan Rawa Sejahterahkan Petani (SERASI) mencakup beberapa wilayah di Kabupaten Wajo. Adapun luasnya mencapai 14.644 Hektare dengan anggaran Rp 62 Milyar yang kelola langsung oleh kelompok tani.
“Apresisasi bagi Dinas Pertanian Kabupaten Wajo karena mendapatkan anggaran yang paling banyak dibangdinkan daerah lain. Semoga program ini dapat dimaksimalkan, agar petani lebih sejahtera karena potensi pertanian kita di Wajo cukup besar dengan kontribusi PDRB kita sampai 54 persen,”ungkap Asry Jaya A. Latief, pria berakronim AJL itu.
Dilansir dari situs KemenPUPR, setelah menyelesaikan pembangunan 15 bendungan. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) yang mendapat tugas membangun 49 bendungan baru dan melanjutkan 16 bendungan periode sebelumnya kini siap melelang pembangunan 9 bendungan.
“Tahun 2019 sebanyak 9 bendungan baru akan dilelang untuk melengkapi 65 bendungan tadi,” kata Direktur Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Hari Suprayogi.
Dari sembilan bendungan yang akan dibangun tahun, dua diantaranya berada di wilayah Provinsi Sulawesi Barat dan Sulawesi Selatan yakni Bendungan Budong-budong di Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng) dan Jenelata di Kabupaten Gowa. Sedangkan tujuh lainnya, Bendungan Mbay di NTT, Pelosika dan Ameroro di Sulawesi Tenggara, Jragung di Jawa Tengah, Riam Kiwa di Kalimantan Selatan, Tiro di Nanggroe Aceh Darussalam, dan Tiu Suntuk di Nusa Tenggara Barat.
Sekedar diketahui, Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) melakukan Kunjungan kerja (Kunker) ke lokasi pembangunan bendungan Paselloreng pada Juli 2018 (tahun lalu).
Orang nomor 1 RI ini berharap bendungan Paselloreng dijadikan sebagai sumber air baku bagi masayarakat. Selain itu, juga akan berfungsi sebagai pembangkit listrik.
“Kita harapkan dari bendungan ini nanti bisa dijadikan air baku bagi masyarakat sekitar dan juga untuk pembankit listrik, saya rasa itu bisa saya sampaikan,”ungkap Jokowi.
Laporan : Humas DPRD Wajo