Reses di Siwa, Elfrianto: Refocusing Anggaran Hambat Pembangunan
Share
WAJO – Anggota DPRD Kabupaten Wajo, Elfrianto kembali melakukan Temu Konstituen dalam rangka Reses Masa Sidang III tahun 2020/2021. Itu untuk menyerap aspirasi warga di Dapilnya, Kecamatan Keera dan Pitumpanua.
Reses kali ini dititikkan di Kelurahan Siwa Kecamatan Pitumpanua yang dihadiri Lurah Siwa, Lurah Tobarakka, Lurah Benteng, Pimpinan Pondok Pesantren Al Mukminun Buriko, Pimpinan Pesantren DDI Tobarakka dan Pesantren Jauh Pandang, serta Pesantren LDII Tellesang.
Karena masih situasi pandemi Covid-19, maka reses kali ini dilaksanakan dengan waktu yang terbatas dan hanya di hadiri tokoh-tokoh masyarakat, tokoh agama, dan pemuda untuk mewakili penyampaian aspirasi.
Muhammad Basri, Lurah Siwa sangat berharap penuh kepada anggota Fraksi PAN ini. “Saya berharap kepada anggota Dewan dari Dapil 4 Pitumpanua-Keera seandainya bisa fokuskan aspirasinya di Kelurahan Siwa,” harap Muhammad Basri.
Selain itu beberapa aspirasi lainnya yang sempat diutarakan di antaranya kebutuhan anak didik di Pondok Pesantren seperti peralatan dan fasilitas olahraga demi menunjang kegiatan olahraga pondok.
Sementara Lurah Tobarakka Sudirman pada kesempatan itu membeberkan aspirasi dibutuhkan di wilayahnya di antaranya PJU jalan masuk Leworeng, pengadaan drainase dan pagar Pondok DDI Tobarakka, tanggul Sungai Leworeng dan pipa PDAM.
Elfrianto mengatakan bahwa segala aspirasi yang disampaikan dalam kegiatan ini akan dikawal. “Namun kita tetap bersabar mengingat kondisi saat ini masih dalam suasana pandemi Covid-19. Refocusing anggaran menghambat pembangunan dan rencana kerja kita,” ungkap Elfrianto.
Dia berjanji hasil aspirasi masyarakat yang disampaikan di reses akan dikawal dan perjuangkan hingga tingkatan kabupaten bahkan pusat. “Tapi sekali lagi harap tetap bersabar mengingat refocusing untuk memenuhi kebutuhan penanganan pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi,” imbuh Kevin, sapaan akrab Elfrianto yang juga ketua DPC Muhammadiyah Siwa itu.
Untuk realisasi tahun ini, kata dia, sudah mulai dilakukan pembenahan secara bertahap di antaranya perbaikan lapangan sepak bola Matungengkeng, lampu hias untuk Jembatan Siwa, lampu penerangan jalan sudah terpasang di sejumlah titik.
“Program pembangunan daerah dua tahun ini banyak tidak terealisasi karena adanya refocusing sekitar Rp400 miliar. Namun pemerintah tetap akan berusaha mencari solusi,” tandasnya.
Sumber: suaraya.news