Ketua Komisi I DPRD Wajo Curiga Kesra Setda Kelola Anggaran Siluman, Nilainya Fantastis
Share
Bagian Kesejahteraan Masyarakat (Kesra) Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Wajo dituding mengelola anggaran siluman. Tidal tanggung-tanggung, nilainya mencapai Rp13,3 miliar.
Hal itu diutarakan Ketua Komisi I DPRD Wajo, Ambo Mappasessu, Selasa, 18 Juli saat ditemui FAJAR di ruangan komisi. Kata dia, anggaran yang dikelola Bagian Kesra Setda Wajo di APBD 2021 lalu perlu ditelisik kembali.
Anggaran kegiatan tersebut dinilai cukup fantastis hanya untuk subbagian. Berbeda, apabila perpustakaan berdiri sendiri menjadi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) atau dinas.
Pada perencanaan APBD 2021 di tahun 2020 lalu. Subbagian Perpustakaan secara bersamaan diketahui hanya mengelola sekitar Rp50 juta saja.
Namun, lanjut legislator dari Partai Hanura itu, terdapat kekeliruan di rapat Badan Anggaran (Banggar) bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TPAD) dalam pembahasan Ranperda Wajo tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD tahun 2021, Rabu, 13 Juli kemarin.
epala Bagian Kesra Setda Wajo, Ernawati Aras menyampaikan, anggaran yang dikelola Subbagian Perpustakaan hanya Rp50 juta. Itu untuk membiayai semua kegiatan.
“Lebih baik kita tanya Kabaga Keuangan (Badan Pengelola Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Wajo, red). Karena saya juga heran kalau disangka Rp13 miliar,”
Sementara, Ketua Koordinator TPAD, Armayani juga heran permasalahan itu kembali dipertanyakan. Padahal dirinya sudah memberikan penjelasan di forum.
Wanita berkacamata ini menjelaskan, pada perencanaan anggaran menggunakan aplikasi Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD), kemudian penatausahaan dan pelaporan aplikasi Simda Next-G.
“Kesalahan akibat sistem. Saat di print out pelaporan di Simda, anggaran Bagian Kesra, Pemerintah, dan Hukum bersatu totalnya sekitar Rp13 miliar di Subbagian Perpustakaan,”